Bantul – // suarativijogja.com // Mendengar dan melihat alat transportasi tempo dulu berupa Andong, tentu berhubungan dengan wilayah Keraton dan sejenisnya. Seperti di Yogyakarta misalnya, banyak dijumpai setiap harinya, seperti di jalan Malioboro, dan sekitar keraton Yogyakarta
Lebaran tahun ini ada wisata tiban di bumi Projo Tamansari Bantul. Tepatnya di sebelah barat patung Kuda Imogiri, Bantul. Yakni wisata andong, sekitar 40 kereta Andong berkumpul dan antri mengantar wisata yang khusus menuju ke makam raja raja di Pajimatan, Imogiri, Bantul, yang jaraknya pulang pergi sekitar satu Km. Bagi wisatawan yang akan menggunakan transportasi klasik tersebut, setiap penumpang dikenai biaya Rp. 30.000,- untuk pulang pergi.
Seperti disampaikan Sholeh, salah satu kusir andong kepada Suara tv Jogja, Minggu ( 14/4 ) di komplek kuliner Imogiri Bantul tempat mangkal Sholeh dan kawan kawan. Sedangkan tiap Andong yang masuk mangkal dikenai Retribusi Rp. 30.000,- Dari sejumlah Andong yang ada semua bisa menarik sampai tiga atau empat kali dalam sehari. Ini rejeki dari Gusti Allah, kata Sholeh.
Sedangkan Mardiyo , kusir Andong dari Tajeman, Palbapang, Bantul, senada dengan Sholeh dan menambahkan bahwa sebagian besar yang datang ke Imogiri, kalau hari hari biasa mangkal di Malioboro dan sekitarnya. Kebiasaan budaya antri di Malioboro dan Keraton terbawa ke Imogiri. Sehingga yang belum dapat giliran tetap menunggu untuk narik.
Wardoyo Atmojo warga Sewon Bantul yang datang membawa empat cucu mengatakan, ia sengaja mengenalkan andong kepada para cucunya. Mereka biar mengetahui dan mengerti tentang Andong. Selain itu agar mereka tahu bahwa itu merupakan peninggalan budaya yang khas untuk Yogyakarta.
(Wt )