Bantul – // suarativijogja.com // Banyaknya kawasan cagar budaya, kondisi topografi dan geologi, juga konsentrasi pemukiman di sekitarnya perlu sekali adanya rencana kontingensi. Hal ini merupakan satu dari sekumpulan perencanaan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang dirancang untuk melakukan pengaturan pengaturan kesiagaan . Untuk mempersiapkan segala kemungkinan sehubungan dengan segala resiko luar biasa yang berpeluang untuk mengakibatkan bencana, dan dapat menyangkut kebijakan,strategi dan operasi untuk mengurangi potensi dampak bencana.
Hal itu disampaikan Effantra Effendi dari Yayasan Pujiono Center di hadapan Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta MT. Penewu Imogiri.Bantul Slamet Santoso, S.IP Danramil dan Kapolsek Imogiri lurah se kapanewon Imogiri serta RPRB se Imogiri Bantul Kamis ( 28/11) di Aula Kapanewon Imogiri Bantul dalam acara pemaparan Rencana Kontingensi Bencana Tanah Longsor di Kawasan Makam Raja Raja Mataram di Imogiri Bantul DIY.
Selanjutnya kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan panduan dalam penanganan kedaruratan bencana tanah longsor di kawasan Makam Raja Raja di Imogiri yang efektif dengan melibatkan multi pihak secara partisipatif.
Juga bertujuan untuk terwujudnya koordinasi antara lembaga,organisasi dan perorangan, untuk memberikan respon yang cepat dan efektif. Selain itu tersedianya informasi yang lengkap, serta terwujudnya sebuah komitmen serta rencana yang kongkrit dan berkelanjutan juga terwujudnya mobilisasi sumberdaya yang efektif saat penanganan darurat.
Seusai acara, Budianta, A.Md. dari BPBD Bantul selaku moderator dalam acara tersebut kepada suarativijogja.com mengatakan di wilayah Imogiri.Bantul. memang sangat banyak ancaman bencana,kecuali Tsunami. Masalah ini tidak dapat serta merta teratasi karena membutuhkan perencanaan yang matang,butuh waktu dan anggaran yang tidak sedikit.
(Red)