Bantul – // suarativijogja.com // Kita akan membentuk bahwa sampah bukan menjadi beban, sampah bukan sesuatu yang harus dihindari, tetapi menjadikan sampah menjadi suatu komoditas ekonomi yang baru. Nanti kita semua akan bisa melihat, dari sampah akan menjadi produk turunan yang bernilai. Dari sampah akan menjadi batako dari sampah setelah dipilah akan menghasilkan biji biji plastik. Dari sampah akan menghasilkan magot dan masih banyak lagi.
Demikian sambutan ketua FPRB ( Forum Pengurangan Resiko Bencana ) kabupaten Bantul. Waljito SH dalam acara Lounching Bank Sampah Resik Apik .Kweni RT.06.Panggungharjo.Sewon.Bantul.minggu ( 3/3) di serambi masjid Kweni. Hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Bantul Bambang Purwadi Nugroho SH.MH. Dirut Pilah Berkah Yekti Murwani A.Md.AK , Arif Sholhikin ( Konsultan ) perwakilan dari BRI Dan BPBD.Bantul.ketus Bamuskal Panggungharjo Ari Muryanto dan pengurus Bank Sampah Resik Apik serta masyarakat sekitar.
Waljito SH berpesan bahwa kesempatan ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ia mengapresiasi kepada KSM Pilah Berkah yang telah mengedukasi sampai ke pemasaran.
Senada juga disampaikan kepala DLH Bantul. Bambang Purwadi Nugroho SH.MH. Dalam situasi seperti ini sampah menjadi viral. Dengan berdirinya kelembagaan Bank Sampah Resik Apik . Kedepan sudah tidak lagi ada kegalauan ketakutan tentang sampah. Memang hal ini merupakan musuh kita bersama. Tetapi harus kita atasi kita kelola secara bersama sama. Munculnya kelembagaan Bank Sampah Resik Apik yang berslogan Sampahku Tanggung jawabku ini diharapkan menjadi embrio dan bisa menular ke berbagai wilayah di Bantul
Seusai acara peresmian yang dilengkapi dengan penanda tanganan bersama tentang sampah tersebut. Yekti Murwani A.Md dan Arif Sholhikin memberikan gambaran jalanya pengelolaan sampah tuntas. Dari proses pemilahan skala rumah tangga sampai ke produk turunan. menjadi batako . asbak sampai pupuk cair dan kompos.
( Wt )
