Media Suara Tivi Jogja, Akurat & Terpercaya !

Jangan Ada Tsunami Sampah di Bantul DIY

Bantul – // suarativijogja.com // Menjelang lebaran tahun ini masyarakat hampir bersamaan disibukan dengan kegiatan masing masing dan serupa. Begitu juga warga masyarakat kabupaten Bantul.DIY. akan melakukan hal yang sama. Belum lagi ditambah banyaknya warga yang mudik dan banjirnya wisatawan yang datang ke bumi Projo Tamansari . Semua ini akan menghasilkan sampah yang tidak sedikit. Untuk itu kerja sama antara pemerintah, relawan dan semua lintas sektoral sangat dibutuhkan untuk mengawal dan mengantisipasi membludaknya sampah agar tidak terjadi tsunami sampah.

Pesan itu disampaikan kepala DLH ( Dinas Lingkungan Hidup ) kabupaten Bantul Bambang Purwadi Nugraha SH ( 28/3 ) di pendopo kedai Kedapi, Potorono, Banguntapan. Bantul. Hadir Dandim 0729 Bantul Let Kol Inf.Muhidin SH , Ketua FPRB ( Forum Pengurangan Resiko Bencana ) Bantul Waljito SH .Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto ST. Wakil dari Polres Bantul serta pengurus FPRB Bantul.

Bambang Purwadi Nugraha SH menambahkan sampah ini harus kita perhatikan , dikawal dan ditanggulangi bersama sama. Para relawan bersama pemerintah harus berani tampil kedepan, agar sampah tidak mengganggu serta menimbulkan bencana di masyarakat. Apalagi beban sampah di Bantul kini perharinya sudah mencapai 180 ton dan baru bisa teratasi 95 ton setiap harinya.

Sementara Dandim 0729 Bantul, Let Kol Inf Muhidin SH mengakui bahwa relawan Bantul yang jumlahnya 3000 lebih yang tersebar di 17 kapanewon 75 Kalurahan sudah sering teruji dengan bencana alam. Beberapa Minggu lalu, Bantul di guyur hujan dan disapu puting beliung, sehingga banyak pohon tumbang dan sebagian ada yang menimpa rumah dan fasilitas umum termasuk listrik. Dengan semangat gotong royong dan didasari beribadah para relawan yang tergabung dalam FPRB bersama pemerintah TNI POLRI dalam waktu sekejab bisa mengatasi dengan baik.

Sedangkan Waljito SH, ketua FPRB Bantul memaparkan selama ini FPRB telah melakukan sosialisasi , edukasi tentang pemilahan sampah skala rumah tangga. Hal ini merupakan kunci dasar dalam pengolahan sampah tuntas pada tahap berikutnya. Ia meminta agar semua anggotanya selalu berusaha membantu masalah sampah di kota geplak ini.

Secara terpisah Arif Solikhin salah satu anggota FPRB Bantul yang merupakan pemerhati sampah ketika ditemui Suara TV Jogja yang didampingi Yekti Murwani A.Md. mengatakan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Ini bisa sebagai ujud kelanjutan adanya desentralisasi tentang sampah. Dengan demikian bisa berkesinambungan. Gayung bersambut. Imbuh mereka.

( Wt )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *