Bantul – // suarativijogja.com // Seorang Parjiyanti adalah Perempuan 40 tahun warga Miri.Sriharjo.Imogiri Bantul. yang kesehariannya mengais rejeki dengan menjual HMT ( Hijauan Makanan Ternak ). Mulai dari rumput , trebon pohon jagung , jerami atau Damen , kolonjono dan lainya . Menempati tanah milik Pemda Bantul yang terletak di pinggir badan jalan raya Imogiri, Panggang Gunungkidul Yogyakarta.
Di sepanjang jalan dekat pasar hewan Imogiri, ia bersama beberapa warga Imogiri, seperti Sugiyono , mbok Ijah dan lainya setiap harinya menggantungkan hidup dengan menjual jerami. Mereka menjual barang tersebut sepakat dengan pasang harga yang sama di setiap warung. Dengan demikian tidak ada persaingan . Mulai dari Rp. 10,000,. ribu hingga Rp. 40.000,. ribu Tergantung banyak sedikitnya jerami . kolonjono. atau lainya kata istri Wijiyanto tersebut.
Kepada Suara tv Jogja ia memaparkan bahwa pedagang rumput di sepanjang pinggir jalan raya ini tidak pernah ribut karena persaingan harga. Mereka justru bahu membahu bekerja sama dalam mengais rejeki. Mematok harga dagangan yang sama. merupakan kunci gotong royong dan kerukunan .Dengan demikian rasa persaudaraan mereka tetap terjaga Setiap harinya kalau musim penghujan bisa membuang sekitar 20 ikat dengan harga yang bervariasi , mulai dari Rp. 10.000,. ribu hingga Rp.40.000,. ribu. Tetapi kalau musim kemarau semua dagangan di sepanjang jalan tersebut ludes untuk rebutan yang kebanyakan lari ke Gunungkidul.DIY. Yang paling banyak mendatangkan rejeki , ketika musim korban. Pelanggannya selalu minta satu colt atau satu engkel. Itu hanya setahun sekali,katanya.
Dari pekerjaan itu, ia dapat memenuhi kebutuhan hidup disamping menyekolahkan anaknya.
Dari bergantung berdagang HMT ( Hijauan Makanan Ternak ) mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan menyekolahkan anak. Mereka berharap, kelak anak turunya bisa bernasib yang lebih baik lagi . Biar pekerjaan ini saya yang menekuni, kata Parjiyanti yang letak warungnya di Utara pasar hewan Imogiri Bantul.
( Wt )