Bantul – // suarativijogja.com // Mental , semangat dan tekad merupakan salah satu modal untuk menuju sebuah cita cita atau prestasi. Apalagi untuk para Difabel, untuk menyatukan hal di atas tidaklah mudah. Namun tidak terjadi pada diri Dwi Kuswantoro warga Krapyak Wetan. Panjangrejo. Pundong. Bantul.DIY. Bapak dua anak ini sejak kaki kirinya di bagian bawah lumpuh, ia tetap optimis dalam menatap masa depan.
Ia sebenarnya terlahir normal. Begitu Dwi, begitu panggilan akrabnya mengawali ceritanya kepada Suara tv Jogya. Ia sempat mengenyam pendidikan di MAN (Madrasah Aliyah Negeri ) Sabdodadi .Bantul.Namun musibah menimpa suami. Kirtini tersebut. ketika akan mengikuti kegiatan di sekolahnya, ia bertabrakan. Setelah durawat di rumah sakit, kaki kiri , lutut ke bawah tidak bisa digerakan dan jadilah penyandang Difabel.
Demikian lanjut penuturan Dwi Kiswantoro ketika ditemui Suara tv Jogya di rumahnya Krapyak Wetan. Panjangrejo.Pundong.Bantul. Minggu ( 10/3 ) lalu . Selanjutnya sebagai atlit tenis lapangan yang cukup berprestasi ini menambahkan mengawali kariernya dari cabang bulu tangkis, pindah ke Voli dan mapan di Tenis lapangan. Ia merupakan langganan menjadi anggota atau team DIY dalam even Papernas ( Pekan Paralimpik Nasional ). Termasuk Papernas ke XVIII tahun ini yang rencananya diselenggarakan di Aceh.
Turnamen yang pernah ia ikuti diantaranya di Papua.Kalimantan.Bogor. Bahkan belum lama ini ia bergabung dengan team nasional yang berlaga di Kamboja. katanya sambil menunjukan beberapa medali yang tertata rapi di tembok kamarnya. Ia mengakui orang yang sangat berjasa mengangkatnya adalah Yulianto , ketua FPRB ( Forum Peduli Difabel Bantul ) sekaligus ketua NPC Bantul. , juga Joko yang merupakan pelatih tenis lapangan.
Dwi Kiswantoro berpesan dan berharap agar rekan rekan Difabel jangan minder untuk bergabung. Banyak peluang untuk berprestasi lewat olah raga, yang nantinya akan bisa menghidupi keluarga.
Sementara Yulianto yang dihubungi Suara tv Jogya mengatakan sebenarnya keberhasilan seorang Dwi, karena.bakat dan semangatnya. Waktu itu saya hanya mencoba menghibur rekan rekan Difabel yang terkena musibah gempa bumi di Bantul tahun 2006 silam. Dia memang salah satu atlit nasional yang dimiliki Bantul. dan sangat handal kata Yulianto.
( Wt )