Bantul – // suarativijogja.com // Adanya box digital yang diletakan di kompleks SMP 2 Imogiri.Bantul. merupakan salah satu bukti keseriusan sekolah tersebut terhadap masalah kebersihan lingkungan sekolah terkait sampah. Dengan menggandeng KSM ( Kelompok Swadaya Mandiri ,) Pilah Berkah SMP 2 Imogiri.Bantul.bisa menjadi sekolah percontohan dalam mengolah sampah secara tuntas.di jajaran sekolah sepadannya.
Demikian dikatakan Arif Solikin konsultan yang didampingi direktur utama Pilah Berkah Yekti Murwani A.Md A K ketika dihubungi Suara Tivi Jogja di Imogiri Bantul.Kamis ( 1/2 ). Menurut Sholhikin kegigihan dan keseriusan SMP 2 Imogiri Bantul dibawah Koesnardi S.Pd. selaku kepala sekolah mulai nampak dari awal sosialisasi dan edukasi. Ia.selalu memberikan semangat kepada para siswa dan dewan guru. Bukan itu saja . dukungan anggaran selalu disiapkan.
Menurut Sholhikin box digital tersebut dijadikan sebagai ruang edukasi pengelolaan sampah. Dalam hal satu ini edukasi melalui tabungan sisa kemasan botol plastik secara Digital. Ini untuk merubah mainset , pentingnya sisa kemasan botol agar tidak dibuang sembarangan tetapi dikumpulkan dan menjadi tabungan.
Dalam mengelola sampah berprinsip pada tiga hal yakni pengelolaan sampah kawasan yang bertanggung jawab. Kemudian pemilahan sampah berlanjut ke Bank sampah pintar.serta pengelolaan sampah organik untuk bahan kompos.
Sedangkan kepala sekolah SMP 2 Imogiri.Bantul.Koesnardi S.Pd. menandaskan pengumpulan dan pengelolaan sampah , menjadi sebuah karya program P5 Kurikulum Merdeka sesuai dengan isi yang terkandung dalam Satuan Pendidikan tentang pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka dengan tema Zero to Lanfill.
Kurikulum merdeka memberi keleluasaan kepada para peserta didik untuk menciptakan pembelajaran yang berkwalitas. Ini sesuai dengan kebutuhan serta lingkungan belajar para peserta didik . Hal ini merupakan salah satu pendidikan yang berkarakter berlandaskan Pancasila yang sering diberi nama Profil Pelajar Pancasila.
Sedangkan Dirut Pilah Berkah Yekti Murwani A.Md A.K. mengharapkan ilmu atau pengetahuan yang didapat di lingkungan pendidikan tersebut bisa ditularkan ke semua siswa. Bahkan bisa juga diedukasikan di tengah masyarakat.dimans perserta didik dan dewan guru bertempat tinggal. Dengan demikian ilmu persampahan ini akan berkembang untuk menuju Bantul Bebas Sampah tahun 2025.
( Wt/ Red )