Bantul – // suarativijogja.com // Guna mendukung program pemerintah kabupaten Bantul. bebas sampah di tahun 2025 sangat diperlukan sosialisasi dan edukasi di berbagai lapisan masyarakat. Dengan harapan pola pikir masyarakat atau mainset warga masyarakat Bantul bisa berubah. Mereka perlu disadarkan bahwa sampah itu adalah merupakan material sebagai bahan baku baik Organik maupun anorganik.
Hal itu disampaikan Arif Sholhikin konsultan Pilah Berkah Imogiri.Bantul yang didampingi Dirut Pilah Berkah Yekti Murwani A.Md.A.K. ketika ditemui Suara tv Jogya.Kamis ( 22/2) lalu di Pusat Kuliner Imogiri.Bantul terkait tata kelola sampah di Kweni.Panggungharjo.Sewon.Bantul Menurutnya hal tersebut sebagai salah satu upaya menuju standarisasi tata kelola sampah berskala RT seperti di Kweni.Panggubgharjo.Sewon.Bantul.
Arif juga menegaskan setelah terbentuknya kelembagaan segera dibentuk pengurus Bank Sampah sebagai persiapan berjalanya pengelolaan sampah sehingga masyarakat lebih tergugah untuk mengelola sampah secara benar.
Hal tersebut dibenarkan oleh sekretaris Bank Sampah Resik Apik .Kuweni.Rt.06 Panggungharjo.Sewon.Bantul Rambat Cahyono S.IP . Menurutnya pengurus Bank Sampah Resik Apik segera menyiapkan penguatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Dalam sosialisasi tersebut disampaikan bahwa pengurus memberikan sarana tempat pemilahan bahan baku daur ulang termasuk minikomposter.
Sementara Dirut Pilah Berkah Yekti Murwani A.Md.A.K secara terpisah mengatakan dalam pendampingan di Kweni. RT 06.Panggungharjo.Sewon .Bantul. masyarakat diharapkan sampai mendapatkan jaminan market . Dengan demikian masyarakat bisa mendapatkan haknya yakni sampah yang sudah dipilah akan dibawa semua dan memiliki nilai ekonomi yang akan didapat melalui Bank Sampah Resik Apik setiap tiga bulan sekali.
( Wt )
