Media Suara Tivi Jogja, Akurat & Terpercaya !

Bahaya Megathrust Gempa Jawa Selatan Potensi, Bukan Perkiraan

Bantul – // suarativijogja.com //
Muta’in aktivis relawan penanggulangan bencana Kapanewon Piyungan, mengatakan pemberitaan atau kabar adanya ancaman gempa 8,8 MMI di selatan Jawa berpotensi menjadi bahan pertimbangan. Potensi tersebut dapat ditunjukkan dengan seringnya terjadinya gempa bumi di wilayah selatan Jawa. Dia mengatakan ini merupakan puncak gempa megathust. Disebutkan juga, saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi terjadinya gempa bumi, sehingga informasi yang beredar di media dan pernyataan BMKG bukanlah prediksi.

Sementara A. Yani, S.IP sebagai fasilitator pertemuan pada acara Malam Refleksi Gempa 2006 yang diselenggarakan oleh FPRB ( Forum Pengurangan Resiko Bencana ) Kapanewon Piyungan kepada Suara tv Jogja menyampaikan bahwa terkait ancaman gempa selatan jawa para relawan mesti menyusun strategy mitigasi maupun kesiapsiagaan. Mitigasi struktural yang dilakukan adalah bagaimana agar pembangunan fisik yang dilakukan masyarakat kita dorong agar ramah terhadap gempa baik strukturnya maupun akses evakuasinya. Sementara mitigasi non strukturalnya adalah edukasi penyelamatan dan penanganan kejadian baik kepada masyarakat maupun sesama relawan.
Dalam kegiatan tersebut Sekretaris BPBD Kabupaten Bantul menyampaikan bahwa upaya-upaya mitigasi dan kesiapsiagaan harus kolaboratif antar potensi relawan yang ada baik FPRB, PMI. RAPI, TAGANA dan sebagainya. BPBD selaku pemangku kebijaan sangat terbantu dan siap untuk memfasilitais kebutuhan relawan dalam pengarusutamaan pengurangan risiko bencana maupun penanggulangan bencana.

Hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Bantul Mahmudin, SP. Ia berjanji untuk membantu upaya mitigasi dengan program-program aspirasinya. Selanjutnya dikatakan bahwa terkait dengan kebencanaan ada anggaran BTT yang dipersiapkan untuk kondisi darurat bencana, namun untuk kegiatan pelatihan dan kesiapsiagaan bisa difasilitasi dengan pokir dewan.

Kegiatan refleksi gempa tersebut merupakan rangkaian evaluasi penyelenggaraan acara peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang diselenggarakan tanggal 5 Mei 2024 yang lalu.

( Wt )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *